Sabtu, 31 Januari 2015

internet sehat 19, Adakah Aplikasi Perpesanan yang Paling Aman?

Adakah Aplikasi Perpesanan yang Paling Aman?

Dalam menghadapi pengawasan internet yang meluas, pengguna perlu cara yang aman dan praktis untuk bisa berbicara satu sama lain dari ponsel dan komputer. Untuk hal tersebut, banyak perusahaan menawarkan produk perpesanan yang aman, tetapi apakah benar-benar aman?
Untuk mengetahui hal ini, Electronic Frontier Foundation melakukan studi tahap pertama dalam kampanye EFF Campaign for Secure & Usable Crypto. Dalam studi ini EFF menghasilkan sebuah scorecard tahap pertama yang nantinya pada tahap selanjutnya akan melakukan pemeriksaan lebih dekat dari segi kegunaan dan keamanan tool yang memperoleh skor tertinggi.
Ada beberapa kriteria yang digunakan oleh EFF untuk menentukan aplikasi perpesanan mana yang mencapai skor tertinggi sehingga berhak menjadi aplikasi perpesanan yang teraman untuk smartphone dan komputer.
Kriteria tersebut adalah sebagai berikut.
1. Is your communication encrypted in transit? (Apakah komunikasi dienkripsi ketika dalam transit?)
2. Is your communication encrypted with a key the provider doesn’t have access to? (Apakah komunikasi dienkripsi dengan kunci tertentu yang tidak bisa diakses oleh provider?)
3. Can you independently verify your correspondent’s identity? ( Bisakah pengguna memverifikasi identitas korespondennya secara independen?)
4. Are past communications secure if your keys are stolen? (Apakah komunikasi yang telah dilakukan aman jika kunci dicuri?)
5.  Is the code open to independent review? (Apakah kode terbuka bagi review secara independen?)
6. Is the crypto design well-documented?  (Apakah desain kripto terdokumentasikan dengan baik?)
7. Has there been an independent security audit? (Apakah ada audit keamanan independen?)
Dari sekian banyak aplikasi perpesanan yang diuji terdapat enam aplikasi perpesanan yang mencetak skor tertinggi, yaitu TextSecure, Silent Text, Silent Phone, Signal/RedPhone, CryptoCat, dan ChatSecure + Orbot. Keenam aplikasi perpesanan ini sangat layak untuk dipakai bagi pengguna yang menginginkan keamanan ketika melakukan perpesanan.
Hasil pengujian yang dilakukan oleh EFF juga memunculkan beberapa aplikasi yang gagal memenuhi semua kriteria yang diajukan oleh EFF. Artinya dari ketujuh kriteria tersebut, tak satupun terdapat di aplikasi tersebut. Ini artinya, aplikasi perpesanan ini merupakan aplikasi terburuk dari segi keamanan tahap satu yang dinilai oleh EFF. Aplikasi yang terburuk tersebut adalah QQ dan Mxit,
Aplikasi perpesanan terkenal seperti Yahoo Messenger, Viber, Skype, Secret, Kik Messenger, Husmail, Ebuddy XMS, BlackBerry Messenger, dan AIM hanya bisa memenuhi satu kriteria, yaitu Encrypted in Transit dan gagal di enam kriteria lainnya. Ini menunjukkan aplikasi perpesanan tersebut dari segi keamanan terburu kedua setelah QQ dan Mxit.
Untuk posisi aplikasi terbaik kedua (hanya satu kriteria yang tidak dipenuhi terdapat beberapa aplikasi seperti Jitsi + Ostel, Maivelope, Off The Record Messaging for Mac (Adium), Off The Record Messaging for Windows (Pidgin), RetroShare, Subrosa, dan Telegram (versi secret chats).
Dari apa yang ditemukan oleh EFF tersebut, ada baiknya pengguna menggunakan aplikasi perpesanan yang memenuhi semua kriteria keamanan seperti TextSecure, Silent Text, Silent Phone, Signal/RedPhone, CryptoCat, dan ChatSecure + Orbot. Hal ini tidak lain untuk menjauhkan pengguna dari pengawasan internet yang makin meluas.
Sumber: EFF
Sumber Gambar: The Telegraph
Link: http://internetsehat.id/2015/01/adakah-aplikasi-perpesanan-yang-paling-aman/

Jumat, 30 Januari 2015

internet sehat 18, Pria Muda Inggris Kecanduan Selfie

Pria Muda Inggris Kecanduan Selfie


Tahun 2014 bisa dinobatkan sebagai tahun selfie. Mulai dari Oscar sampai dengan pertemuan banyak pemimpin penting berbagai negara, selfie tidak pernah tidak dilakukan. Tampaknya sedemikian banyak orang yang menyukai foto selfie.
Di Inggris baru-baru ini ditemukan fakta menarik tentang selfie. Sebuah survei yang dilakukan oleh HTC (produsen smartphone asal Taiwan) terhadap 2.000 orang tentang kebiasaan selfie menunjukkan bahwa laki-laki muda Inggris membagikan dua kali lebih banyak foto selfie mereka dibandingkan perempuan di usia yang sama.  Lebih dari sepertiga pria muda Inggris mempostingan lima atau lebih foto diri mereka dalam seminggu.
Di Inggris terdapat sekitar sebelas juta orang yang berusia 18 sampai dengan 30 tahun dan mereka menghasilkan miliaran foto selfie sepanjang tahun 2014. Rata-rata foto selfie yang diposting kelompok usia tersebut lebih dari 100 selfie dalam setahun. Pria Inggris tampaknya dua kali lebih banyak melakukan selfie dibandingkan perempuan.
Dari survei tersebut juga terungkap alasan utama pria Inggris mengambil foto selfie, yaitu untuk pamer atau menarik lawan jenis. Seperempat pria yang disurvei mengatakan berbagiselfie untuk membuat pasangan saat ini atau sebelumnya cemburu dan satu dari sepuluh melakukannya untuk membuat diri mereka lebih diinginkan oleh calon pasangan potensial (gebetan).
Sebagai perbandingan, setengah dari jumlah perempuan mengambil selfie untuk membuat mantan atau pasangan cemburu dan hanya satu dalam 15 perempuan (tujuh persen) yang melakukan selfie untuk membuat diri mereka lebih diinginkan oleh calon pasangan potensial atau gebetan.
Alasan utama wanita mengambil selfie adalah untuk berbagi apa yang mereka lakukan dengan teman-teman (35 persen) dan untuk merekam kenangan (26 persen). Akan tetapi laki-laki dan perempuan sama-sama lebih mungkin berbagi foto selfie untuk pamer (19 persen).
Dalam melakukan selfie pria jauh lebih mungkin untuk memamerkan tubuh mereka daripada perempuan, sebanyak tiga perempat (76 persen) dari selfie pria merupakan foto dari tubuh mereka, sedangkan perempuan kurang dari dari setengah (45 persen).
Wanita lebih mungkin untuk berbagi selfie wajah (55 persen), sedangkan laki-laki lebih suka untuk memamerkan dada (20 persen) dan badan atau six pack (17 persen). Sebanyak 12 persen dari wanita yang memposting foto selfie tubuh mereka mengaku memperlihatkan payudara mereka.
Sebanyak 11 persen perempuan Inggris selfie kaki mereka dan lebih dari seperempat juta wanita di Inggris melakukan apa yang dilakukan oleh Kim Kardashian, yaitu belfie (memfoto bagian pantat mereka dan membaginya).
Sumber: The Telegraph
Sumber Gambar: bet.com

internet sehat 17, Rata-rata Dua Jam Dihabiskan Anak-anak untuk Main Game

Rata-rata Dua Jam Dihabiskan Anak-anak untuk Main Game

Data terbaru yang dirilis oleh NPD Group bertajuk Mobile Gaming 2014 menunjukkan pemain game mobile, yaitu  mereka yang bermain pada smartphone, iPod touch atau tablet bermain lebih sering bermain dan dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dua tahun yang lalu. Rata-rata waktu yang dihabiskan bermain game di hari-hari biasa telah meningkat 57 persen menjadi lebih dari dua jam per hari pada tahun 2014 dibandingkan satu jam dan 20 menit pada tahun 2012 yang lalu.
Pertumbuhan pasar dan peningkatan terus-menerus teknologi tablet telah membuat perangkat ini menjadi pusat game mobile. Tablet tidak hanya perangkat yang paling banyak digunakan oleh mobile gamer, tetapi juga para penggunanya lebih mungkin untuk membeli game dan menghabiskan lebih banyak uang daripada rata-rata gamer pada platform mobile lainnya, seperti smartphone.
Hal yang perlu dilihat adalah segi usia pemain mobile game tersebut. Rata-rata jumlah waktu bermain di tingkat tertinggi ada pada rentang usia 6 sampai 44 tahun. Anak-anak usia 2 sampai 12 tahun menghabiskan proporsi terbesar dari waktu menggunakan perangkat mereka dengan bermain game dibandingkan kegiatan lainnya. Mereka menghabiskan waktu rata-rata dua jam untuk bermain game.
Kelompok usia ini juga bermain game lebih banyak, yaitu rata-rata 5 game serta lebih banyak membeli game berbayar, yaitu rata-rata 3 game. Jumlah uang rata-rata yang dikeluarkan oleh kelompok usia ini selama 30 hari terakhir pada game  baru dan dalam in game purchases  juga merupakan salah satu yang tertinggi.
Bila kita lihat hasil dari survei tersebut tampak jelas bahwa anak-anak sekarang ini sudah kecanduan bermain game mobile terutama melalui perangkat tablet. Di Indonesia salah satu sebab banyaknya anak-anak bermain game mobile adalah harga tablet berbasis Android yang sangat murah.
Hal ini akan mendorong orang tua anak untuk membeli tablet dan membuat anak-anak bermain tablet hampir sepanjang hari. Terlebih ada kecenderungan orang tua seperti membiarkan anak bermain dengan tablet/smartphone daripada bermain di luar bersama teman-temannya.
Efeknya tentu tidak dirasakan sekarang. Untuk itu adalah sangat disarankan agar orang tua mengawasi anak-anak ketika  menggunakan tablet dan perangkat bergerak lainnya.
Sumber: Diolah dari NPD Group
Sumber Gambar: BBC
Link: http://internetsehat.id/2015/01/rata-rata-dua-jam-dihabiskan-anak-anak-untuk-main-game/

Kamis, 29 Januari 2015

internet sehat 16, Taiwan Larang Anak-anak Menggunakan Gadget Terlalu Lama

Taiwan Larang Anak-anak Menggunakan Gadget Terlalu Lama

Anak-anak adalah pengguna gadget yang seringkali dibiarkan oleh orang tua dengan berbagai alasan. Jika penggunaan gadget tersebut diatur waktunya dengan baik, mungkin tidak begitu berisiko. Namun sering sekali karena kemudahan dalam penggunaan, terutama karena layar sentuh sebagai sentral navigasi yang mempermudah anak-anak dalam menggunakan gadget, orang tua lalai dalam mengawasi anak sehingga anak menggunakan gadget dalam waktu yang lama.
Penggunaan gadget dalam waktu yang lama, tentu berisiko bagi kesehatan dan perkembangan anak. Namun mungkin untuk melarang anak menggunakan gadget, orang tua tidak mudah melakukannya. Untuk itulah di Taiwan, pemerintahnya baru saja memberlakukan undang-undang yang melarang anak-anak menggunakan gadget dalam waktu yang lama.
Dengan undang-undang tersebut, Pemerintah Taiwan akan memaksa orang tua untuk memantau jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak mereka ketika menggunakan perangkat elektronik. Pemerintah Taiwan menetapkan denda besar dan kuat bagi mereka yang gagal mematuhi peraturan tersebut.
Dengan mengesahkan undang-undang tersebut akan ada hukum denda bagi orang tua yang membiarkan anak-anak mereka menghabiskan waktu terlalu lama pada perangkat elektronik.
Undang-undang baru tersebut memperluas undang-undang sebelumnya, yaitu Child and Youth Welfare and Protection Act  yang memberikan pemerintah kekuatan untuk mendenda orang tua dari anak-anak di bawah usia 18 tahun yang dianggap menggunakan gadget untuk waktu yang berlebihan.
Orang tua yang membiarkan anaknya jatuh secara fisik atau mulai menderita penyakit mental sebagai akibat dari penggunaan elektronik melebihi waktu yang wajar akan menghadapi denda sampai 50.000 dolar Taiwan.
Undang-undang baru tersebut membawa penggunaan gadget yang berlebihan sejajar dengan merokok, minum (alkohol) dan penggunaan narkoba yang semuanya sangat dibatasi. Namun sayangnya undang-undang tersebut tidak mencantumkan seberapa besar waktu pemakaian gadget yang dianggap wajar.
Sebelumnya China dan Korea Selatan sudah memberlakukan aturan yang sama yang dirancang untuk menjaga penggunaan elektronik oleh anak-anak pada tingkat yang sehat. Sayangnya, sejauh ini di Indonesia pemerintah belum melakukan hal yang sama padahal serbuan perangkat elektronik murah sangat deras. Perangkat elektronik murah seperti tablet kini banyak dikomsumsi oleh anak-anak tanpa satu aturan pun yang bisa membatasi penggunaannya. Hal ini akan membuat anak-anak berada dalam kondisi berisiko.
Sumber: Disarikan dari The Telegraph
Link: http://internetsehat.id/2015/01/taiwan-larang-anak-anak-menggunakan-gadget-terlalu-lama/#prettyPhoto

Rabu, 28 Januari 2015

internet sehat 15, Trik Meraih Pekerjaan Melalui Media Sosial setelah Lulus Universitas

Trik Meraih Pekerjaan Melalui Media Sosial setelah Lulus Universitas

Bagi mereka yang baru lulus dari universitas, media sosial bukanlah hal yang baru. Mereka mungkin sudah sekian lama berada di media sosial seperti Facebook sehingga bisa saja media sosial tersebut berdanpak negatif untuk memperoleh pekerjaan. Namun jangan dulu berputus asa. Masih terbuka peluang untuk bisa bekerja dengan memanfaatkan media sosial sebaik mungkin. Caranya adalah sebagai berikut.
1. Mulailah nge-Blog di Blog sendiri
Mulai menulis di blog sendiri adalah cara yang fantastis untuk menunjukkan berbagai potensi keterampilan yang bisa Anda dipindahtangankan ke perusahaan di masa depan. Menulis dengan baik adalah keterampilan berharga dan blog adalah cara sederhana namun efektif untuk menunjukkan kemampuan Anda menulis berbagai macam konten. Menyiapkan blog itu sendiri juga menunjukkan bahwa Anda memiliki inisiatif, sementara posting secara konsisten akan menunjukkan keandalan dan kemampuan untuk melihat hal-hal lain.
Jika blog Anda fokus pada industri yang ingin Anda masuki akan lebih baik lagi dan itu adalah cara yang fantastis untuk menunjukkan minat dan pengetahuan kepada kepada calon majikan. Pastikan untuk menyertakan link CV di blog agar yang ingin merekrut Anda dapat gambaran tentang Anda dan bisa mengundang untuk wawancara.
2. Ikuti orang yang tepat
Ide terbaik untuk dalam memburu pekerjaan adalah mengikuti dan berkomunikasi di media sosial dengan perusahaan yang mungkin ingin merekrut Anda. Hal ini akan membantu Anda untuk mengembangkan pemahaman yang kuat terhadap industri yang  diminati dan pada gilirannya akan membantu Anda untuk memutuskan di mana Anda ingin bekerja dan di bidang apa Anda dapat berkontribusi.
Hal ini juga akan berguna ketika mencari pekerjaan yang tersedia karena memberikan Anda kesempatan untuk mendahului orang lain untuk mengisi lowongan yang tersedia. Merupakan ide yang baik juga untuk mengikuti perusahaan perekrutan yang relevan di situs media sosial karena mereka sering mengupdate lowongan pekerjaan yang tersedia.
3. Integrasikan
Akan sia-sia nantinya bila banyak menghabiskan waktu blogging dan menggunakan media sosial untuk menarik perekrut jika mereka tidak pernah menyadarinya. Jika Anda aktif di beberapa platform, pastikan untuk menghubungkan platform tersebut, posting entri blog Anda di Twitter dan arahkan pengguna lain di Facebook ke profil LinkedIn. Intinya integrasikan blog dan media sosial tersebut agar calon perusahaan yang ingin merekrut Anda melihat hal tersebut.
4. Jadilah diri sendiri tetapi menjaga segala sesuatu profesional
Jika Anda menggunakan blog dan akun media sosial sebagai cara untuk menarik pemberi kerja merekrut Anda adalah penting untuk menjadi diri sendiri dan menjaga profesionalisme. Artinya, Anda harus ingat untuk tidak sembarang melakukan update status, upload foto narsis yang berlebihan dan segala hal yang tidak terkait dengan tujuan Anda untuk memperoleh pekerjaan.
Anda harus memiliki kualitas foto yang baik, tidak harus terbaik dari sisi fotografi,  tetapi sesuatu yang memberikan representasi positif diri Anda. Platform online memberi Anda kesempatan untuk mempromosikan diri, jadi berpikirlah tentang bagaimana Anda bisa menggambarkan dan menarik orang lain dengan prestasi Anda.
Jangan lupa bahwa media sosial adalah media kreatif dan Anda harus menggunakan kesempatan ini untuk memamerkan kepribadian Anda. Blog khususnya adalah cara yang bagus untuk menampilkan minat, pendapat dan ide-ide serta keterampilan teknis Anda, jadi jangan takut untuk menjadi diri sendiri.
5. Jangan mengabaikan media tradisional
Meskipun sangat aktif di media sosial dan menjadi aset besar, penting untuk diingat bahwa tidak semua perekrut akan melihat hal tersebut sehingga jangan berpikir setelah memiliki blog dan aktif di media sosial Anda pasti dapat pekerjaan. Untuk itu adalah baik untuk tidak meninggalkan media tradisional seperti koran dan majalah yang memajang lowongan pekerjaan karena media tradisional ini masih menjadi tujuan beriklan sebagian besar perusahaan.
Sumber: Disarikan dari The Telegraph
Sumber Gambar: Solo Pos
Link: http://internetsehat.id/2015/01/trik-meraih-pekerjaan-melalui-media-sosial-setelah-lulus-universitas/#prettyPhoto

Selasa, 27 Januari 2015

internet sehat 14, Orang Inggris Masih Menyukai Surat Cinta dan Kartu Pos

Orang Inggris Masih Menyukai Surat Cinta dan Kartu Pos

Di zaman serba digital seperti ini, sepertinya sulit untuk menemukan mereka yang masih menyukai menulis dengan tangan, mengirimkan kartu pos dan menulis surat cinta. Akan tetapi bila Anda ke Inggris mungkin kenyataan akan cukup berbeda karena menurut sebuah survei terbaru orang Inggris masih menyukai mengirimkan kartu pos dan menulis surat cinta.
Seperti yang Anda ketahui, zaman digital telah memungkinkan lusinan cara untuk bisa tetap terhubung dengan orang yang Anda sayangi. Banyak orang memilih mengirimkan email dalam hitungan detik daripada menulis surat dan mengirimkannya melalui pos. Banyak yang upload foto selfie ke Facebook, Instagram atau Twitter tentang liburan mereka daripada mengirimkan kartu pos tentang liburan tersebut.
Di Inggris, kebiasaan lama seperti mengirimkan surat dan kartu pos tidak sepenuhnya mati, bahkan mungkin lebih populer.Survei yang dilakukan oleh Thomas Cook membuktikan bahwa hampir setengah dari mereka yang disurvei mengaku menulis dengan tangan setiap hari.
Survei tersebut juga menemukan bahwa Facebook lebih handal dibandingkan buku diari. Sebanyak 17 persen perempuan dan 18 persen laki-laki lebih suka mengingat apa yang terjadi tahun lalu melalui media sosial daripada menulis update harian, mingguan atau bahkan bulanan dalam buku harian mereka.
Hasil lainnya dari survei tersebut adalah kartu pos masih lebih baik daripada postingan di Facebook. Hanya sebagian kecil orang (dan lebih banyak perempuan daripada laki-laki) yang lebih memilih untuk memperbarui status Facebook mereka daripada mengirim kartu pos. Sebagian besar responden masih mengirim setidaknya kartu pos satu kali dalam satu tahun.
Ketika berbicara tentang romantisme, tampaknya kebiasaan lama sangat sulit untuk hilang. Responden yang disurvei mengaku lebih banyak menulis surat cinta mingguan daripada mengirim pesan teks pribadi atau email ke orang yang dicintai. Bahkan ada beberapa orang yang setia menulis surat cinta setiap hari. Survei menunjukkan lebih banyak laki-laki daripada perempuan yang menulis surat cinta.
Tampaknya meskipun kini berada di dunia serba digital kebiasaa menulis dengan pena, mengirimkan kartu pos, menulis dan menirimkan surat cinta masih banyak yang melakukannya.
Sumber: The Telegraph
Sumber Gambar: procopywriters.co.uk
Link: http://internetsehat.id/2015/01/orang-inggris-masih-menyukai-surat-cinta-dan-kartu-pos/#prettyPhoto

Senin, 26 Januari 2015

internet sehat 13, 5 Cara Hacker Bisa Merampok Uang Anda

5 Cara Hacker Bisa Merampok Uang Anda

Anda mungkin berpikir berbelanja di suatu toko tertentu (offline) atau berbelanja secara online dengan menggunakan saluran Verified By Visa sangat aman, namun percayalah di zaman serba terhubung ini ada saja kemungkinan ketika Anda melakukan transaksi, hacker memiliki kesempatan untuk mencuri uang Anda.
Sebagai informasi, baru-baru ini British Retail Consortium menerbitkan laporan bahwa bahwa kejahatan ritel mencapai titik tertinggi sepanjang tahun 2013-2014.  Menurut perusahaan keamanan cyber Sophos ada kesenjangan yang signifikan antara tingkat persepsi keamanan yang dipegang oleh pengecer dan konsumen Inggris dengan tingkat keamanan yang secara fisik ada di perusahaan ritel. Mayoritas pengecer terutama mengandalkan perlindungan barebone, seperti firewall dan antivirus dan 72 persen mengakui bahwa mereka belum menerapkan enkripsi dasar untuk melindungi data pelanggan mereka.
Dengan kondisi tersebut, uang pelanggan berpotensi untuk dirampok oleh hacker. Cara yang mereka gunakan adalah sebagai berikut.
1. Kloning Kartu Kredit Tradisional
Cara pertama yang digunakan oleh hacker adalah menggandakan atau membuat kartu kredit palsu atas nama pelanggan yang datanya telah dicuri sebelumnya. Meskipun sebagian besar kartu modern saat ini menggunakan chip dan PIN, namun transaksi di Amerika masih dilakukan dengan menggunakan magstripe sehingga setiap transaksi yang dilakukan di Amerika, atau menggunakan prosesor pembayaran di Amerika Serikat akan menggunakan magstripe.
Dengan hanya menggesekkan kartu kredit melalui card reader/writer magnetik yang dibeli di Amazon hacker bisa menyalin rincian kartu kredit dan kemudian menyalinnya ke kartu lain yang kemudian bisa digunakan untuk membeli barang.
2. Chip dan PIN
Chip dan PIN kartu lebih sulit untuk digandakan. Untuk chip dan PIN penjahat cyber atau hacker umumnya melakukan serangan dua arah, yaitu memasukkan card reader ke ATM dan memasang kamera kecil di atas tombol angka sehingga mereka dapat merekam angka saat ditekan.
Jika penjahat berhasil menggandakan  Chip dan PIN kartu akan sangat sulit bagi pengecer untuk mendeteksinya. Namun, menggandakan chip dan PIN jauh lebih sulit dan berbahaya daripada menggandakan magstripe sehingga kurang umum dalam melakukan penipuan.
3. Terminal POS (Point Of Sale)
Untuk penipuan cyber berskala yang lebih besar hacker menargetkan terminal Point Of Sale(POS) di toko-toko sasaran. Contoh paling terkenal dari cara ini adalah serangan terhadap ritel Target di AS, di mana malware diinstal di  terminal POS yang memungkinkan penjahat untuk menyedot rincian kartu.
4. Spoof Website (Situs Palsu)
Pembeli dan pengecer lebih berisiko terhadap penipuan secara online. Penjahat cyber atau hacker dapat membuat kloningan (situs palsu) dari situs merek high end yang memungkinkan penyerang untuk memotong sistem seperti Verified by Visa dan MasterCard SecureCode.
Ketika korban mendarat di halaman situs melalui serangan phishing, situs tersebut tampak persis seperti situs asli dan ikon gembok menciptakan rasa aman yang palsu sehingga mereka memasukkan rincian kartu mereka. Rincian mereka kemudian dikirim langsung ke penyerang melalui internet sebelum korban mengetahui apa yang telah terjadi.
5. Mencuri Bitcoin
Anda mungkin berpikir bahwa lebih baik menggunakan mata uang virtual seperti Bitcoin untuk menghindari penipuan, tetapi bahkan Bitcoin pun rentan terhadap pencurian jika Anda menjadi korban serangan phishing yang memberikan hacker akses ke komputer atau ponsel tempat Anda menyimpannya.
Hacker bisa membuat backdoor dengan membujuk pengguna untuk mengunjungi situs yang terinfeksi, klik link, membuka lampiran atau konektor di kunci USB dan kemudian menggunakan alat yang disebut Bitcoin Jacker untuk mencari dompet Bitcoin dan mentransfer isinya melalui internet ke dompetnya sendiri.
Jika dompet Bitcoin dienkripsi, hacker bisa menginstal keylogger pada komputer korban dan kemudian menonton korban mengetik password sebelum mencuri dompet, mendekripsikan dan mencuri Bitcoin.
Sumber: The Telegraph
Link: http://internetsehat.id/2015/01/5-cara-hacker-bisa-merampok-uang-anda/

Minggu, 25 Januari 2015

internet sehat 12, Anak Muda Siap Beralih dari Password ke Keamanan Biometrik

Anak Muda Siap Beralih dari Password ke Keamanan Biometrik

Tiga perempat dari mereka yang berusia 16 hingga 24 tahun siap untuk meninggalkan password dan mendukung langkah-langkah keamanan biometrik seperti pengenalan wajah, sidik jari dan pemindaian retina. Hal ini diungkapkan oleh penelitian terbaru di Inggris.
Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap lebih dari 2.000 orang dewasa Inggris, 76 persen mengatakan mereka akan merasa nyaman melakukan pembayaran menggunakan keamanan biometrik dan 69 persen percaya hal ini akan membuat hidup mereka lebih cepat dan lebih mudah.
Jika metode pembayaran biometrik sudah tersedia bagi konsumen, mereka yang berusia 16 sampai 24 tahun  paling tertarik pada verifikasi melalui pemindaian sidik jari. 70 persen dari mereka memprediksi bahwa ini akan menjadi bentuk utama dari identifikasi pada tahun 2020 nanti.
Metode lain yang menarik bagi mereka yang berusia 16 hingga 24 tahun adalah  scan retina (39 persen) dan pengenalan wajah (27 persen), pengenalan suara (12 persen), sampel cepat DNA (15 persen) dan chip implan (16 persen). Otentifikasi  biometrik menggunakan pengenalan sidik jari atau scan retina menawarkan solusi ideal menggabungkan keamanan yang unik dan kemudahan penggunaan.
Penelitian ini juga menemukan bahwa mereka yang berusia 16 sampai 24 tahun lebih mungkin dibandingkan kelompok usia yang lebih tua untuk hanya menggunakan nomor PIN tunggal (32 persen) atau password (14 persen) ketika melindungi data pribadi mereka.
Selain itu, generasi ini lebih liberal dalam berbagi informasi keamanan mereka dari generasi yang lebih tua dengan 34 persen mengaku telah berbagi nomor PIN kartu debit atau kartu kredit mereka dengan seseorang, sedangkan 32 persen lainnya membagipassword smartphone mereka dan 22 persen password internet.
Sumber: The Telegraph
Sumber Gambar: BGR
Link: http://internetsehat.id/2015/01/anak-muda-siap-beralih-dari-password-ke-keamanan-biometrik/#prettyPhoto

Jumat, 23 Januari 2015

internet sehat 11, Pengguna LinkedIn Jadi Target email Phishing

Pengguna LinkedIn Jadi Target email Phishing

Penjahat dunia maya saat ini menargetkan pengguna LinkedIn dengan cara menipu mereka agar mau berbagi identitasnya dengan mengirimkan email dan mengaku sebagai bagian dari tim dukungan LinkedIn, perusahaan jaringan profesional terbesar di dunia,
Hal ini diungkapkan oleh Symantec dua hari yang lalu. LinkedIn yang didirikan pada tahun 2003 per Juni 2014 yang lalu memiliki lebih dari 300 juta anggota di seluruh dunia, dimana lebih dari 26 juta pengguna berada di India. Symantec mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan mereka selama seminggu terakhir terjadi peningkatan email phishing yang mengaku bagian dari tim dukungan perusahaan yang berbasis di AS tersebut.
Isi dari email tersebut mengklaim bahwa telah terjadi aktivitas yang tidak biasa  sehingga telah mendorong diadakannya pembaruan keamanan wajib untuk akun LinkedIn penerima email. Email selanjutnya mengatakan bahwa untuk mengamankan akun pengguna, penggunaa perlu mengunduh formulir terlampir (lampiran berupa HTML) dan mengikuti petunjuk, tambahnya. Penipu tersebut meyakinkan bahwa lampiran adalah salinan dari situs linkedIn.com yang asli
Namun ternyata situs tersebut telah dimodifikasi sehingga jika penerima menggunakan halaman situs untuk masuk ke akun LinkedIn mereka, identitasnya akan dikirim langsung ke penyerang. Email yang dikirimkan ke pengguna menggunakan huruf i kecil untuk mengeja LinkedIn, bukan huruf I besar seperti yang digunakan oleh LinkedIn.
Perbedaan karakter kecil tersebut tentu tak terlihat oleh mata dan juga berfungsi untuk menghindari filter email. Selain itu, metode lampiran HTML bisa melewati daftar hitam  browser untuk membantu mencegah pengguna dari phishing.
Symantec  menyarankan pengguna LinkedIn untuk mempertimbangkan menggunakan  verifikasi dua langkah karena hal ini akan mencegah penyerang untuk mengakses akun bahkan jika identitas pengguna dikompromikan.
Sumber: gadgets.ndtv.com
Sumber Gambar: ragantraining.com
sumber link: http://internetsehat.id/2015/01/pengguna-linkedin-jadi-target-email-phishing/

Kamis, 22 Januari 2015

internet sehat 10,123456 Password Paling Populer Tahun 2014

123456 Password Paling Populer Tahun 2014

Seberapa penting sebuah password yang kompleks dan sulit ditebak bagi Anda?
Tampaknya password kompleks yang terdiri dari kombinasi huruf, angka dan simbol tidak begitu penting bagi banyak pengguna karena ternyata password tersebut tidak populer. Artinya password yang kompleks tersebut sedikit yang menggunakannya.
Data yang dirilis oleh SplashData tentang password yang paling banyak digunakan pengguna menunjukkan bahwa 123456 kembali menjadi password paling populer sekaligus password paling buruk sepanjang tahun 2014. Password 123456 ini tentu sangat mudah untuk ditebak sehingga menjadikannya password terburuk di tahun 2014.
Tampaknya pengguna memang kurang peduli dengan keamanan akun mereka di internet sehingga lebih memilih password terburuk 123456 tersebut. Bisa juga karena pengguna terdorong untuk tidak mau menghapal password yang kompleks sehingga lebih memilih password yang mudah diingat.
Sembilan dari 25 password terburuk menggunakan angka numerik dengan berbagai variasi, yaitu 12345, 123123 dan 111111. Ini menandakan bahwa kepedulian pengguna terhadap keamanan akun mereka masihlah sangat rendah. Akibatnya mereka akan sangat mudah disusupi oleh para penjahat dunia maya karena password yang membentengi akun mereka sangat mudah untuk dibobol.
Di posisi kedua, seperti tahun sebelumnya masih ditempati oleh password. Data tersebut  diambil dari analisis 3,3 juta password yang bocor selama tahun 2014. Sebagian besar password berasal dari akun pengguna di Amerika Utara dan Eropa Barat.
Ahli keamanan online Mark Burnett yang membantu SplashData dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa meskipun masih ada kesuraman terkait password, terdapat beberapa alasan untuk berharap. Salah satunya adalah bahwa banyak orang yang bergerak menjauh dari menggunakan password tersebut (tidak lagi menggunakan password yang terburuk). Pada tahun 2014, dari 25 password terburuk hanya mewakili sekitar 2,2 persen dari password bocor.
Tentunya, berbagai alasan dapat dikemukakan mengapa pengguna cenderung menggunakan password yang mudah ditebak. Namun demikian, adalah lebih baik untuk sedikit berusaha lebih keras menghapal password atau menggunakan password manageruntuk mengingat password kompleks yang digunanakan daripada akun dibobol oleh hacker.
Berikut daftar password terburuk di tahun 2014.
1) 123456
2) password
3) 12345
4) 12345678
5) qwerty
6) 1234567890
7) 1234
8) baseball
9) dragon
10) football
11) 1234567
12) monkey
13) letmein
14) abc123
15) 111111
16) mustang
17) access
18) shadow
19) master
20) michael
21) superman
22) 696969
23) 123123
24) batman
25) trustno1
Sumber: CNet
Sumber Gambar: The Telegraph
sumber link: http://internetsehat.id/2015/01/123456-password-paling-populer-tahun-2014/

Rabu, 21 Januari 2015

internet sehat 9, Ketika NSA dan Sekutunya Menertawai Seluruh Dunia

Ketika NSA dan Sekutunya Menertawai Seluruh Dunia


Sebuah tim yang terdiri dari sembilan wartawan termasuk Jacob Appelbaum dan Laura Poitras baru saja menerbitkan koleksi besar lain yang diperoleh dari Edward Snowden. Koleksi dokumen yang diterbitkan oleh Der Spiegel tersebut menunjukkan bahwa NSA dan sekutunya mempersiapkan diri secara terencana untuk perang di masa depan yang dilakukan melalui internet.
Der Spiegel melaporkan bahwa badan-badan intelijen telah bekerja untuk menyusup dan menonaktifkan jaringan komputer yang berpotensi untuk memberikan mereka kekuatan mengganggu kegunaan penting dan infrastruktur lainnya. NSA dan GCHQ (badan intelijen Inggris) berpikir mereka berada begitu jauh di depan orang lain hingga mereka tertawa melihat kondisi tersebut.
Banyak orang sudah tahu sebelumnya bahwa AS pernah meluncurkan serangan digital yang kompleks yang dapat menyebabkan kerusakan fisik musuh-musuhnya. Sebuah virus komputer yang dikenal sebagai Stuxnet yang ditemukan pada tahun 2010 ditempatkan sebagai bagian dari sebuah operasi gabungan antara AS dan Israel untuk menghancurkan fasilitas nuklir Natanz Iran. Virus komputer Stuxnet ini menghancurkan fasilitas nuklir negara tersebut. Sejak itu, petinggi NSA telah membual tentang senjata digital yang lebih baru dan lebih kuat.
Dokumen baru yang disajikan oleh Der Spiegel menunjukkan bahwa program pengawasan NSA berada pada tahap awal dalam upaya untuk membuat senjata digital yang canggih. Tema utama dari dokumen baru tersebut adalah tentang kemampuan agen intelijen Five Eyes untuk mengeksploitasi metode musuh dengan cara steal their tools, trade craft, targets, dan take yang oleh NSA hal ini disebut sebagai fourth party collection.
Fourth party collection tampaknya sedemikian sukses hingga agen NSA dan GCHQ membuat lelucon tentang hal tersebut di sebuah slide presentasi yang sangat rahasia. Dalam presentasi NSA berjudul fourth party opportunities slide pertama mereferensikan monolog Daniel Day-Lewis yang terkenal I drink your milkshake  dari film tahun 2007 berjudul There Will Be Blood. Dalam satu contoh, Der Spiegel melaporkan, unit NSA mampu melacak serangan terhadap Departemen Pertahanan AS, mengembalikan serangan tersebut ke China dan secara  diam-diam mendengarkan upaya masa depan mata-mata Cina, termasuk salah satu infiltrasi digital terhadap PBB.
Dalam presentasi lain, GCHQ bisa mengeksploitasi leaky mobile apps dengan menggunakan alat yang disebut badass. Di dalamnya, agen mata-mata bisa mengumpulkan informasi pribadi dari metadata yang dikirim antara perangkat pengguna dan jaringan iklan mobile dan perusahaan analisis. Beberapa slide yang berjudul Abusing BADASS for Fun and Profit. Satu slide menampilkan leluson NSA dan GCHQ tentang permainan Angry Birds dengan mencetak We know how bad you are at Angry Birds.
Sumber: Der Spiegel via The Verg